TPK-Tabrakan antara Bus Handoyo dengan sepeda motor Torindo, merenggut korban jiwa. Kecalakaan Lalu Lintas (Lakalantas) itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) tepatnya di jalan tikungan Desa Muara Kati, Kecamatan Tiang Pumpung Kepungut (TPK), Kabupaten Musi Rawas (Mura).
Korbannya, Qoyumsi (45), warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan TPK. Petani karet ini tewas sekita di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan kondisi luka robek dibagian kepala, pendaharan hidung, mulut, patah lengan tangan. Sedangkan istrinya, Yuliana (43), warga yang sama mengalami luka-luka dan menjalan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Informasi dihimpun wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, sebelum terjadi lakalantas Muhdi (52), warga Salatiga, Propinsi Jateng mengemudikan mobil Bus Handoyo jurusan Pekan Baru ke Solo dengan penumpang 36 orang. Mobil itu meluncur dari Lubuklinggau menuju ke Tebing Tinggi. Sesampainya di TKP, mobil tersebut bertabrakan dengan sepeda motor dinaiki Qoyumsi dan istrinya Yuliana, dari arah berlawanan.
Akibat kejadian tersebut, korban tewas ditempat sedangkan Yuliana dilarikan oleh warga ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pengobatan tim medis. Sedangkan sopir bus, Muhdi melarikan diri karena takut diamuk massa.
Sementara warga lainnya menghubungi Satlantas Polres Mura. Menerima laporan tadi, Kanit Laka, Ipda Beni Nofiza bersama dua anggota meluncur ke lokasi kejadian guna olah TKP. Setiba di lokasi, polisi mengamankan mobil berikut penumpangnya ke Mapolres Mura.,
Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Lantas, AKP Syukur Kersana didampingi Kanit Laka, Ipda Beni Nofiza membenarkan kejadian tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Beni.
Terpisah, kepala perwakilan PO Handoyo, Buyung saat dibincangi wartawan koran ini mengaku seluruh penumpang akan ditransit ke bus lainnya. Sehingga para penumpang tidak terlantar lalu bisa melanjutkan perjalanan ke Solo. “Menurut keterangan penumpang, pengendara motor itu berkecepatan tinggi lalu mendahului motor didepannya hingga terjadi tabrakan dengan Bus Handoyo,” jelasnya.
(01)
Korbannya, Qoyumsi (45), warga Desa Lubuk Besar, Kecamatan TPK. Petani karet ini tewas sekita di Tempat Kejadian Perkara (TKP) dengan kondisi luka robek dibagian kepala, pendaharan hidung, mulut, patah lengan tangan. Sedangkan istrinya, Yuliana (43), warga yang sama mengalami luka-luka dan menjalan perawatan medis di rumah sakit terdekat.
Informasi dihimpun wartawan koran ini di lapangan menyebutkan, sebelum terjadi lakalantas Muhdi (52), warga Salatiga, Propinsi Jateng mengemudikan mobil Bus Handoyo jurusan Pekan Baru ke Solo dengan penumpang 36 orang. Mobil itu meluncur dari Lubuklinggau menuju ke Tebing Tinggi. Sesampainya di TKP, mobil tersebut bertabrakan dengan sepeda motor dinaiki Qoyumsi dan istrinya Yuliana, dari arah berlawanan.
Akibat kejadian tersebut, korban tewas ditempat sedangkan Yuliana dilarikan oleh warga ke rumah sakit terdekat guna mendapatkan pengobatan tim medis. Sedangkan sopir bus, Muhdi melarikan diri karena takut diamuk massa.
Sementara warga lainnya menghubungi Satlantas Polres Mura. Menerima laporan tadi, Kanit Laka, Ipda Beni Nofiza bersama dua anggota meluncur ke lokasi kejadian guna olah TKP. Setiba di lokasi, polisi mengamankan mobil berikut penumpangnya ke Mapolres Mura.,
Kapolres Mura, AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Lantas, AKP Syukur Kersana didampingi Kanit Laka, Ipda Beni Nofiza membenarkan kejadian tersebut. “Kami masih melakukan penyelidikan dan penyidikan,” kata Beni.
Terpisah, kepala perwakilan PO Handoyo, Buyung saat dibincangi wartawan koran ini mengaku seluruh penumpang akan ditransit ke bus lainnya. Sehingga para penumpang tidak terlantar lalu bisa melanjutkan perjalanan ke Solo. “Menurut keterangan penumpang, pengendara motor itu berkecepatan tinggi lalu mendahului motor didepannya hingga terjadi tabrakan dengan Bus Handoyo,” jelasnya.
(01)
0 komentar