f-Agus/Linggau Pos
KNALPOT : KBO Lantas, Ipda Budi menganjurkan supaya tidak mengedarkan knalpor racing di sejumlah toko atau bengkel.
MUARA BELITI-Polres Musi Rawas (Mura) menghimbau kepada Toko Variasi tidak mengedarkan knalpot tak sesuai standar (racing). Tidak itu saja, polisi juga melarang pengendara motor menggunakan knalpot tersebut. Hal itu terungkap saat KBO Lantas, Ipda Budi bersama anggota melakukan kegiatan Operasi citra Polantas 2010 di sejumlah toko atau bengkel, Rabu (13/10).
Kapolres Musi Rawas AKBP Imam Sachroni melalui Kasat Lantas, AKP Syukur Kersana didampingi KBO Lantas, Ipda Budi menjelaskan Polres Mura menetapkan perencanaan kegiatan selama Ops dengan berbagai sasaran melalui kegiatan –kegiatan preemtif untuk mematuhi peraturan berlalu lintas. “Pengendara motor tidak menggunakan Knalpot racing, memasang cutting stiker pada kendaraan roda empat yang dapat menghalau pandangan saat mengemudi maupun memasang kaca film yang tidak sesuai ketentuan,” terang Budi. Lanjut Budi, Satlantas secara hunting telah mendatangi sejumlah bengkel, beberapa toko variasi kendaraan maupun sosialisasi langsung dijalan raya tentang penggunaan kaca film, cutting stiker dan knalpot racing yang tidak sesuai ketentuan.
“Kami melakukan pemeriksaan dijalan secara simpatik terhadap penggunaan stiker, kaca film dan knalpot racing. Kami menyarankan kepada penjual selaku distributor agar menganjurkan kepada setiap pembeli untuk tidak membeli knalpot racing yang tidak sesuai ketentuan atau pun memasang cutting stiker/kaca film, yang berlebihan karena dapat menganggu sudut pandang mata saat mengemudikan kendaraan,” tuturnya.
Syukur menerangkan penggunaan knalpot racing selain menimbulkan kebisingan bagi pengguna jalan lainnya. Selain itu, secara psikis dapat memancing adrenalin pengemudi untuk melaju dengan kecepatan tinggi. “Hal ini sangat berbahaya, karena karena selain menganggu ketertiban juga dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan bagi pengemudi,” ungkapnya.
Saat pelaksanaan sosialisasi di jalan, Pria asal bandung ini mengajak Instansi pemerintah sempat seperti kades,lurah,tokoh masyarakat maupun instansi terkait di setiap tempat sesuai target Operasi. Tujuannya agar syndrome ketakutan masyarakat dengan polisi sedikit berkurang sehingga image yang terbentuk Polantas tidak hanya melakukan penindakkan pelanggaran dengan tilang.
Tapi melakukan kegiatan yang bersifat memberikan pendidikan tentang berlalu lintas kepada masyarakat dengan cara simpatik agar terciptannya pencitraan Polantas di tengah masyarakat,” pungkasnya. (08)
0 komentar